oleh : Azizatul Fuad, Hasisah, Mutmainah, Nurhayati
A. Pendahuluan
Salah satu penelitian bagi mahasiswa S1, S2 ,S3 adalah membuat
skripsi, tesis maupun disertasi. Dalam
skripsi, tesis, disertasi terdapat bab-bab yang didalamnya berisi penjelasan
maupun hasil penelitian. Salah satu bab dalam skripsi, tesis, disertasi adalah
Bab II yang diberi judul “Landasan Teori, Dasar Teori atau Tinjauan Pustaka”.
Suatu penelitian diadakan karena ada
permasalahan penting, menarik dan perlu untuk dipecahkan. Dalam memecahan
masalah dalam penelitian perlu adanya data yang akurat agar jalan keluar yang
ditempuh betul-betul akurat, efektif dan efisien.
Untuk menjembatani antara masalah
dalam penelitian dengan data yang ingin diperoleh dalam rangka melihat fakta
yang sebenanya perlu adanya teori yang mendukung. Dengan demikian teori
merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari penelitian. Penelitian harus
berdasar pada teori-teori yang relevan, tidak hanya pada penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan teori atau keterkaitan teori, bahkan penelitian
yang bertujuan untuk mengungkap atau menciptakan teori baru sekalipun, harus
tetap berpijak kepada teori-teori yang telah ada sebelumnya.
Teori adalah berupa uraian tentang dasar teori atau model
yang digunakan sebagai acuan penelitian.
Teori
merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian, teori mempunyai kedudukan yang sangat
penting dalam kegiatan penelitian, yaitu sebagai landasan berfikir dalam setiap
langkah yang dilakukan. Teori ini diibaratkan sebagai
pondasi ketika kita akan melakukan penelitian. Bangunan yang kuat adalah
bangunan yang memiliki pondasi kuat juga, begitu pun dalam penelitian, tanpa
adanya teori yang relevan dan teori-teori yang telah ada sebelumnya tentu
penelitian dan metode yang digunakan tidak akan berjalan dengan lancar.
Untuk menjelaskan makna dan maksud
dari kata-kata yang ada dalam teori-teori yang dipakai itu perlu adanya kerangka konsep yang lengkap
dan menjelaskan hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti. Berdasarkan
kajian teori yang diperjelas dengan kerangka konseptual itulah akan diperoleh
jawaban teoritis yang bersifat sementara dari permasalahan yang diteliti, yang
dituangkan dalam bentuk hipotesis.
B. Landasan Teori
Sudah
dipahami bersama bahwa penelitian merupakan proses mencari pemecahan masalah
melalui prosedur ilmiah. Tahap-tahap yang harus dilalui menurut prosedur ilmiah
bukan hanya dapat dilakukan di laboratorium saja, tetapi juga mencari kajian
pustakanya atau teorinya. Kegiatan penelitian selalu bertitik tolak dari
pengetahuan dari pengetahuan yang sudah ada. Pada semua ilmu pengetahuan,
ilmuwan selalu memulai penelitiannya dengan cara menggali apa-apa yang sudah
ada.
Setiap penelitian selalu menggunakan teori. Seperti yang
dinyatakan oleh Neuman (2003), “Researchers use theory differently in
various types of research”. (setiap penelitian harus menggunakan teori).
Kata
teori menurut KBBI berarti: 1) pendapat yang didasarkan pada
penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi; 2) penyelidikan eksperimental yang mampu
menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi: 3)
asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu
pengetahuan.
Kerlinger (1978) mengemukakan, “Theory
is a set of interrelated construct
(concept), definitions, and proposition that present a systematic view of
phenomena by specifying relations among variables, with purpose of explaining
and predicting the phenomena.” Teori adalah seperangkat kontruks (konsep),
definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara
sistematik, melalui spesifikasi hubungan
antara variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena. Selanjutnya Cooper and Schindler (2003)
mengemukakan bahwa, “A theory is a set of systematically interrelated
concepts, definition, and proposition that are advanced to explain and predict
phenomena (fact)” . Teori adalah seperangkat konsep, definisi dan
proposisi yang tersusun secara
sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Menurut Djojosuroto Kinayati & M.L.A Sumayati Teori
adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk, dan proposisi untuk menerangkan
suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar
konsep. Adapun pengertian dari Asumsi, konsep, konstruk
dan proposisi dalam sebuah teori menurut Djojosuroto Kinayati & M.L.A
Sumayati adalah sebagai berikut:
1.
Asumsi adalah suatu anggapan dasar tentang
realita, harus diverivikasi secara empiris. Asumsi dasar ini bisa
memengaruhi cara pandang peneliti terhadap sebuah fenomena dan juga
proses penelitian secara keseluruhan, karena setiap penelitian pasti
menggunakan pendekatan yang berbeda sehingga asumsia dasarnya pun berbeda pada
setiap penelitian.
2.
Konsep adalah istilah, terdiri
dari satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu
ide (gagasan) tertentu. Contoh: Konsep “Rumah”: adalah sebuah tempat
bagi manusia yang digunakan untuk berteduh, istirahat dan melakuan berbagai
aktivitas sosial bersama anggota keluarga.
3.
Konstruk adalah konsep yang ciri-cirinya dapat diam
langsung seperti pemecahan masalah.
4.
Proposisi adalah hubungan yang
logis antara dua konsep
Kata
landasan menurut KBBI, 1) alas; bantalan; paron (alas untuk menempa,
terbuat dari besi); 2) dasar; tumpuan:
Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan landasan teori adalah asumsi, konsep, konstruk, dan proposisi untuk
menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan
hubungan antar konsep digunakan sebagai
landasan dalam menjelaskan variabel yang akan diteliti sehingga dapat digunakan
untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Dalam landasan teori ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu : 1) nama pencetus teori, 2) tahun dan tempat pertama kali, 3) uraian
ilmiah teori, 4) relevansi teori tersebut dengan upaya peneliti untuk mencapai
tujuan atau target penelitian.
Istilah
lain dari landasan teori untuk IAIN Samarinda adalah kajian pustaka. Kajian pustaka adalah kegiatan
mengkaji teori-teori atau bahan pustaka yang relevan sangat diperlukan oleh peneliti
agar memiliki pemahaman berkaitan permasalahan yang sedang diteliti, di samping
dapat mengindentifikasi masalah sebanyak mungkin, membantu dalam menetapkan
indikator secara cermat dari tiap-tiap variabel dan menetapkan hipotesis secara
tepat. Kajian pustaka berisi tentang telaah pustaka dan teori-teori yang
relevan. Kajian pustaka terkait telaah pustaka adalah kajian terhadap hasil
penelitian yang relevan.
Kajian terhadap hasil penelitian relevan adalah kajian
penelitian yang relevan seperti skripsi, tesis, disertasi, jurnal, laporan
penelitian, proceding (kumpulan makalah-makalah seminar) dan sejenisnya.
Adapun tujuan kajian hasil penelitian yang relevan yaitu:
1. Menjelaskan
bahwa pokok masalah yang akan diteliti belum pernah diteliti dan dibahas oleh
penulis lain sebelumnya.
2. Menjelaskan
perbedaan dengan hasil penelitian sebelumnya, jika ada kemiripan baik dari segi
masalah, metodologi, dan hasil penelitian.
3. Menjelaskan
bahwa pokok masalah yang akan diteliti dan dibahas belum pernah dibahas oleh
penulis sebelumnya atau mungkin telah disinggung oleh penulis lain, namun belum
merupakan pembahasan yang mendalam atau membahas sisi lain dari permasalahan
yang akan diteliti. Kajian pustaka terkait teori-teori yang relevan adalah
deskripsi teoritis tentang variabel yang diteliti.
Pemilihan kajian pustaka dikaji didasarkan pada dua
prinsip yaitu 1) prinsip kemutakhiran dan 2) prinsip relevansi. Sebaiknya
peneliti tidak hanya sekedar mengungkapkan teori-teori yang relevan, tetapi
peneliti perlu menjelaskan posisi tersebut dalam penelitian. Di samping itu,
teori berfungsi sebagai pisau analisis terhadap data penelitian. Teori-teori
yang perlu dituangkan dalam kajian pustaka/landasan teori/ kerangka teori
penelitian tentunya harus benar-benar memiliki relevansi dan kontekstual dengan
permasalahan, baik dari sumber tertulis (buku, majalah, jurnal, dokumen, SK,
website dan sebagainya) maupun tidak tertulis (rekaman suara, relief, slide,
dan sebagainya).
C. Macam –Macam dan Fungsi Teori
Menurut
Mark (1963), dalam Sugiyono membedakan
adanya tiga macam teori. Ketiga teori yang dimaksud ini berhubungan dengan data
empiris, teori ini antara lain:
1. Teori yang Deduktif: memberi
keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan, atau pikiran spekulatis tertentu
kearah data akan diterangkan.
2. Teori Induktif: cara
menerangkan adalah dari data ke arah teori. Dalam bentuk ekstrim titik pandang
yang positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist
3. Teori fungsional: disini
nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data
mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
Teori
adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep, definisi,
dan proposisi yang disusun secara sistematis. Menurut Sugiyono fungsi teori
secara umum adalah:
1.
Menjelaskan (explanation). Misalnya, Mengapa air yang mendidih pada suhu
100°C bisa menguap, dapat dijawab dengan teori yang berfungsi menjelaskan.
2.
Meramalkan (prediction). Misalnya, bila air didihkan pada suhu 100°C
berapa besar penguapannya, dapat dijawab dengan teori yang berfungsi
meramalkan/memperkirakan.
3.
Pengendali (control). Misalnya, berapa jarak sambungan rel kereta api
yang paling sesuai dengan kondisi iklim indonesia, sehingga kereta api
jalannya tidak terganggu, dapat dijawab dengan teori yang berfugsi
mengendalikan.
D. Deskripsi Teori
Sebelum melaksanakan penelitian kita memang memerlukan
dasar-dasar/landasan teori yang relevan untuk penelitian yang akan kita
laksanakan. Landasan teori yang kita peroleh perlu disusun secara sistematis dalam bentuk deskripsi
teori.
Deskripsi teori dalam suatu
penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (bukan sekedar pendapat
pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan
variabel yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan,
akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada
jumlah variabel yang diteliti. Bila dalam suatu penelitian terdapat tiga
variabel independen dan satu dependen, maka kelompok teori yang perlu
dideskripsikan ada empat kelompok teori, yaitu kelompok teori yang berkenaan
dengan variabel independen dan satu dependen. Oleh karena itu, semakin banyak
variabel yang diteliti, maka akan semakin banyak teori yang dikemukakan.
Deskripsi teori paling tidak
berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui
pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai dari berbagai
referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan
antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.
Langkah-langkah
untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut:
1. Tetapkan nama variabel yang
diteliti, dan jumlah variabelnya.
2. Cari sumber-sumber bacaan
(buku, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis,
disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan relevan
3. Lihatlah daftar isi setiap
buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan
diteliti.
4. Cari definisi setiap variabel
yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu
sumber dengan umber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan
penelitian yang akan diadakan.
5. Baca seluruh isi topik buku
yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa,
renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap
sumber data yang dibaca.
6. Deskripsikan teori-teori yang
telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa
sendiri.
7. Sumber-sumber bacaan yang
dikutip atau yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori
harus dicantumkan.
Menurut Margono, menyatakan
bahwa, "lebih dari 50% kegiatan.dalam
seluruh proses penelitian itu adalah membaca, oleh karena itu sumber bacaan
merupakan bagian penunjang penelitian yang esensialn. Untuk dapat menyusun
kajian teori yang baik,
Sedang menurut Tatang, "tidak ada jalan lain kecuali berusaha
mengumpulkan sumber bacaan yang relevan sebanyak-banyaknya". Sehubungan
dengan itu Tatang juga menyebutkan bahwa meskipun kajian teori yang disajikan
itu merupakan ringkasan dari teori-teori yang relevan, namun tidak berarti
kajiannya boleh dangkal, kajian tetap harus berbobot.
E. Kegunaan Teori Dalam
Penelitian
Menurut Nanang Martono,
teori dalam penelitian mempunyai kegunaan atau fungsi sebagai berikut:
1. Memberikan pola dalam
proses interpretasi data. Teori menyediakan berbagai argumentasi yang
dapat digunakan untuk menganalisis atau memberikan penafsiran atas hasil
penelitian yang telah diolah. Argumentasi akan lebih kuat apabila di dukung
dengan teori yang ada.
2. Menghubungkan satu studi
dengan studi lainnya. Teori membantu peneliti menemukan suatu kerangka
konseptual untuk menjelaskan hubungan antara hasil penelitian yang pernah
dilakukan sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan.
3. Menyajikan kerangka. Teori memberikan penjelasan mengenai definisi
atau makna sebuah konsep atau variabel. Definisi konsep bermanfaat untuk
membatasi studi yang dilakukan serta memberikan informasi bagi orang lain yang
tertarik dengan hasil penelitian kita, sehingga ia dapat melakukan studi
lanjutan.
4. Memungkinkan peneliti
menginterpretasikan data yang lebih besar dari temuan yang diperoleh dari suatu
penelitian.
Menurut Snelbecker ada
tiga kegunaan teori dalam penelitian. Pertama, sebagai
pensistematiskan temuan-temuan penelitian. Kedua, sebagai
pendorong untuk menyusun hipotesis. Dan dengan hipotesis membimbing peneliti
mencari jawaban-jawaban serta membuat ramalan-ramalan atas dasar penemu- an. Ketiga,sebagai
penyaji penjelasan dalam menjawab pertanyaan.
Dalam kaitannya dengan kegiatan penelitian, kegunaan teori dibagi
menjadi tiga, yaitu :
1. Untuk
memperjelas dan mempertajam ruang lingkup atau konstruk variable yang akan
diteliti.
2. Sebagai
prediksi dan pemandu untuk menemukan fakta adalah untuk merumuskan
hipotesis dan menysusun instrument penelitian, karena pada dasarnya
hipotesis itu bersifat prediktif.
3. Sebagai
control, digunakan mencandra dan membahas hasil penelitian, sehingga
digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah.
Jadi dari uraian di atas ada beberapa kegunaan teori dalam
penelitian yaitu:
1. Memperjelas
ruang lingkup penelitian
2. Membatasi masalah
penelitian
3.
Sebagai kerangka
berpikir penalaran logis.
4.
Untuk menentukan
kerangka konseptual
5.
Menjadi kerangka dalam pengumpulan,
pengolahan, dan analisa data
6. Sebagai dasar untuk
memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis)
7.
Argumentasi akan lebih
kuat apabila di dukung dengan teori yang ada.
8.
Pembuat prediksi
terhadap fenomena baru yang akan terjadi
9.
Sebagai rujukan dalam
pelaksanaan kegiatan penelitian
10. Sebagai sumber untuk
menyusun instrumen penelitian
F. Kesimpulan
Landasan teori adalah asumsi, konsep, konstruk, dan proposisi untuk
menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan
hubungan antar konsep digunakan sebagai
landasan dalam menjelaskan variabel yang akan diteliti sehingga dapat digunakan
untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Tiga
teori yang berhubungan dengan data empiris, antara lain: 1) teori yang deduktif,
2) teori induktif, 3) teori fungsional. Sedang fungsi teori secara umum adalah:
1) menjelaskan (explanation), 2) meramalkan (prediction), 3)
pengendali (control)
Deskripsi teori dalam suatu
penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (bukan sekedar pendapat
pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan
variabel yang diteliti. Adapun
langkah-langkah membuat deskrpsi teori : 1) tetapkan
nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya.2) cari sumber-sumber
bacaan yang banyak dan relevan, 3) pilih topik yang relevan dengan setiap
variabel yang akan diteliti, 4) cari definisi setiap variabel yang akan
diteliti pada setiap sumber bacaan, 5) baca seluruh isi topik buku yang sesuai
dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan, dan buatlah
rumusan dengan bahasa sendiri; 6) deskripsikan teori-teori yang telah dibaca
dari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. 7)
Cantumkan sumber-sumber bacaan yang dikutip.
Kegunaan teori dalam
penelitian yaitu: 1) memperjelas
ruang lingkup penelitian, 2) membatasi
masalah penelitian, 3) sebagai kerangka berpikir
penalaran logis, 4) untuk menentukan kerangka konseptual, 5) menjadi kerangka
dalam pengumpulan, pengolahan, dan analisa data, 6) sebagai dasar untuk memberi
jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), 7) Argumentasi
akan lebih kuat apabila di dukung dengan teori yang ada, 8) pembuat prediksi
terhadap fenomena baru yang akan terjadi. 9) sebagai rujukan dalam pelaksanaan
kegiatan penelitian, 10) sebagai
sumber untuk menyusun instrumen penelitian
G. Saran
Disarankan
para peneliti untuk dapat mengkaji
teori-teori atau bahan pustaka yang relevan sangat diperlukan oleh peneliti
agar memiliki pemahaman berkaitan permasalahan yang sedang diteliti, di samping
dapat mengindentifikasi masalah sebanyak mungkin, membantu dalam menetapkan
indikator secara cermat dari tiap-tiap variabel dan menetapkan hipotesis secara
tepat. Lakukan telaah pustaka dan teori-teori yang relevan dengan penelitian
kita.
Disarankan para peneliti untuk membaca, memahami dan
melaksanakan pedoman penulisan karya ilmiah yang berlaku di kampus yang
ditempuh baik untuk menyusun makalah maupun tugas akhir penelitan (skripsi,
tesis dan disertasi).
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. Metodologi
Penelitian & Pengembangan (Research and Development/R&D), Bandung :
Alfabeta, 2016.
Sardar Ziauddin, Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Mizan, 1996
Sugiyono, Metodologi Penelitian & Pengembangan
(Research and Development/R&D),
(Bandung : Alfabeta2016).
hlm. 81
Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan.( Jakarta
: Rineka Cipta, 1997). hlm. 78
Sardar Ziauddin, Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif. (Bandung :
Mizan,1996), hlm. 86