oleh : Azizatul Fuad
Satuan atau program
PAUD adalah layanan PAUD yang dilaksanakan pada
suatu lembaga pendidikan dalam bentuk Taman Kanak-kanak (TK)/Raudatul Athfal
(RA)/Bustanul Athfal (BA), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA),
dan Satuan PAUD Sejenis (SPS).
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki tujuan
yaitu mendorong perkembangan peserta didik sehingga mempunyai kesiapan untuk
menempuh jenjang pendidikan selanjutnya baik dalam hal sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Menurut Permendikbud No. 146 tahun 2014,
struktur kurikulum PAUD memuat tentang program-program pengembangan yang
mencakup 5 hal yaitu nilai nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif,
bahasa, sosial-emosional dan seni. Sedang program
pengembangan seni mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya eksplorasi,
ekspresi, dan apresiasi seni dalam konteks bermain.
Kompetensi Dasar Seni pada Pendidikan Anak Usia Dini meliputi mengenal berbagai karya dan aktivitas seni
dan menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media.
Sementara itu ada program PAUD yang tidak menerapkan Kurikulum
2013 PAUD karena memiliki kekhasan tersendiri, yaitu Taman Pendidikan Al Qur’an
(TPQ). TK/TP Al Qur’an yaitu lembaga non formal tingkat dasar yang bertujuan
memberikan bekal dasar kepada anak-anak usia 4-6 tahun (TK) dan usia 7-12 tahun
(TPQ) agar menjadi generasi yang sholih-sholihah, yang mampu dan gemar membaca,
memahami dan mengamalkan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kegiatan belajar mengajar TPQ memiliki struktur kurikulum
yang erat kaitan dengan mampu dan gemar
membaca, memahami dan mengamalkan Al Qur’an. Sehingga unsur seni kurang
diperhatikan di dalamnya, walau dalam faktanya menurut Hazel (1979) Pendidikan Usia
Dini amat tidak efektif atau kurang sempurna tanpa adanya musik, rupa, gerak
dan drama. Demikian juga dalam pendidikan di TPQ unsur musik, rupa, gerak dan
drama layak untuk diterapkan.
Tujuan
dan Fungsi Pembelajaran Seni pada Pendidikan Anak Usia Dini
Menurut Widia Pekerti, dkk. Tujuan pembelajaran seni pada PAUD adalah:
1.
Mengembangkan sensitivitas, persepsi indriawi pada anak melalui
pengalaman yang kreatif sesuai karakter dan jenjang perkembangan pada
pendidikan.
2.
Memberikan stimulus pada anak pada pertumbuhan ide-ide yang
imajinatif dan dapat menemukan berbagai penemuan atau gagasan yang kreatif
dalam memecahkan masalah artistik atau estetik melalui proses eksplorasi,
kreasi, presentasi dan apresepsi sesuai minat dan potensi diri yang dimiliki
anak di tiap jenjang pendidikan.
3.
Mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan kesenian dengan
disiplin ilmu lain yang serumpun atau tidak serumpun melalui berbagai
pendekatan keterpaduan yang sesuai karakter keilmuannya.
4.
Dapat mengembangkan kemampuan untuk berapresiasi seni dalam
konteks sejarah dan dapat menghargai berbagai macam budaya lokal juga global,
sebagai sarana pembentukan saling toleransi dan demokratis dalam masyarakat
yang majemuk.
Sedang fungsi pendidikan
seni pada PAUD menurut Winda Pekerti dkk, adalah :
1.
Fungsi Ekspresi. Anak usia dini atau TK mendapatkan kesempatan
untuk menyatakan pikiran dan perasaan secara bebas diungkapkan dalam bentuk
bunyi, rupa, gerak, dan bahasa atau dapat dikombinasikan sesuai anak
mengeksplorasi ungkapannya.
2.
Fungsi Komunikasi. Anak dapat menyampaikan pesan melalui bunyi,
rupa, gerak, dan bahasa. Melalui seni memperkenalkan bahasa simbol pada anak.
3.
Fungsi Pengembangan Bakat. Anak dilahirkan sudah mempunyai
kemampuan tersendiri, missal bernyanyi, menggambar, dan ketika sudah pada
saatnya anak akan dibantu mengembangkan kemampuan yang dimiliki dalam jenjang
pendidikan.
4.
Fungsi Kreativitas. Sebagian besar anak suka bereksplorasi dengan
lingkungan sekitarnya, imajinasi anak mulai terasah ketika mendapatkan
benda-benda yang menarik. Kreatif tidak hanya menciptakan dari yang tidak ada
menjadi ada, tetapi mengubah yang telah ada menjadi model baru yang lama dengan
melakukan improvisasi.
Dari penjelasan di atas maka Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)
merupakan salah satu bagian dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) perlunya
dapat mengembangkan pendidikan seni di dalamnya. Dalam hal ini ustadz/ustadzah
dapat melakukan pendidikan seni ketika melakukan kegiatan belajar mengajar maupun
melalui muatan lokal di TPQ.
Menerapakan
Pendidikan Seni dalam Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)
Taman Kanak-Kanak Al Qur’an/Taman Pendidikan Al Qur’an sebagai
lembaga pendidikan non fomal-mempunyai tujuan kelembagaan sebagai berikut:
1.
Membantu mengembangkan potensi anak kearah pembentukan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan keagamaan, melalui pendekatan yang disesuaikan
dengan lingkungan dan taraf perkembangan anak, berdasarkan tuntutan Alquran dan
sunnah Rasul.
2.
Mempersiapkan anak agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan keagamaan yang telah dimilikinya melalui program-program
pendidikan lanjutannya.
Adapun struktur kurikulum
Taman Pendidikan Al Qur’an sesuai standar Lembaga
Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-kanak Al-Quran, Badan Komunikasi Pemuda
Remaja Masjid Indonesia (LPPTKA BKPRMI), pada umumnya memuat :
1. Dasar pembelajaran Al-Qur’an
2. Hafalan bacaan sholat
3. Hafalan surah pendek
4. Praktek Ibadah
5. Adab dan do’a harian
6. Tahsinul kitabah
7. Dinul Islam
8. Ilmu Tajwid
9. Dinul Islam.
Mengingat akan arti pentingnya seni dalam mengembangkan
sensitivitas anak, memberikan stimulus anak dengan ide-ide yang imajinatif dan
dapat menemukan berbagai penemuan atau gagasan yang kreatif, mengintegrasikan
pengetahuan dan keterampilan kesenian dengan disiplin ilmu lain, dan mengembangkan kemampuan untuk berapresiasi
seni. Maka Taman Pendidikan Al Qur’an dalam hal ini kita ambil kasus TPQ Al
Huda unit 008 Samarinda Ulu, melaksanakan pendididikan seni melalui 2 kegiatan
yaitu:
No.
|
Belajar
dengan Seni
|
Muatan
Lokal Seni
|
1.
|
Menyanyikan Mars TPQ
|
Mengenal Warna-Warna
|
2.
|
Menyanyikan lagu-lagu Islami
|
Mewarnai gambar nuansa Islam seperti masjid, al Qu’an, angka
arab, huruf arab
|
3.
|
Membaca Puisi Islami
|
Menulis ayat-ayat Al Quran dan menulis Al Qur’an dengan seni
Kaligrafi
|
4.
|
Menghafal Ayat sambil bernyanyi seperti: huruf hijaiyah, Asmaul
Husna, Senandung Al Qur’an
|
|
5.
|
Melakukan gerak dan lagu Islami
|
Dengan demikian suasana belajar mengajar di Taman Pendidikan
Al Qur’an (TPQ) menjadi menarik, menyenangkan,
tidak monoton dan tidak membosankan. Suasana dibuat anak-anak belajar mengaji sambil
bermain. Selain itu dengan seni ini dapat membuat anak dapat berekspresi bebas
untuk menyatakan pikiran dan perasaan, anak dapat berkomunikasi melalui bunyi, rupa,
gerak, dan bahasa,maupun symbol, anak yang berbakat dalam bidang seni dapat
berkembang bakatnya, dan anak dapat bekreativitas dan berimprovisasi namun
semua dalam koridor Islam dan tidak bertentangan dengan syariat dan nilai-nilai
Islam dalam berkesenian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar