Minggu, 08 Juli 2018

Di Taman Pendidikan Al Qur'an Juga Ada Pengembangan Seni

oleh : Azizatul Fuad


Satuan atau program PAUD adalah layanan PAUD yang dilaksanakan pada suatu lembaga pendidikan dalam bentuk Taman Kanak-kanak (TK)/Raudatul Athfal (RA)/Bustanul Athfal (BA), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS).

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki tujuan yaitu mendorong perkembangan peserta didik sehingga mempunyai kesiapan untuk menempuh jenjang pendidikan selanjutnya baik dalam hal sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Menurut Permendikbud No. 146 tahun 2014, struktur kurikulum PAUD memuat tentang program-program pengembangan yang mencakup 5 hal yaitu nilai nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional dan seni.  Sedang program pengembangan seni mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi seni dalam konteks bermain.

Kompetensi Dasar Seni pada Pendidikan Anak Usia Dini meliputi mengenal berbagai karya dan aktivitas seni dan menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media.

Sementara itu ada program PAUD yang tidak menerapkan Kurikulum 2013 PAUD karena memiliki kekhasan tersendiri, yaitu Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ). TK/TP Al Qur’an yaitu lembaga non formal tingkat dasar yang bertujuan memberikan bekal dasar kepada anak-anak usia 4-6 tahun (TK) dan usia 7-12 tahun (TPQ) agar menjadi generasi yang sholih-sholihah, yang mampu dan gemar membaca, memahami dan mengamalkan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kegiatan belajar mengajar TPQ memiliki struktur kurikulum yang erat kaitan dengan  mampu dan gemar membaca, memahami dan mengamalkan Al Qur’an. Sehingga unsur seni kurang diperhatikan di dalamnya, walau dalam faktanya menurut Hazel (1979) Pendidikan Usia Dini amat tidak efektif atau kurang sempurna tanpa adanya musik, rupa, gerak dan drama. Demikian juga dalam pendidikan di TPQ unsur musik, rupa, gerak dan drama layak untuk diterapkan.

Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Seni pada Pendidikan Anak Usia Dini

Menurut Widia Pekerti, dkk. Tujuan pembelajaran seni pada PAUD adalah:
1.      Mengembangkan sensitivitas, persepsi indriawi pada anak melalui pengalaman yang kreatif sesuai karakter dan jenjang perkembangan pada pendidikan.
2.      Memberikan stimulus pada anak pada pertumbuhan ide-ide yang imajinatif dan dapat menemukan berbagai penemuan atau gagasan yang kreatif dalam memecahkan masalah artistik atau estetik melalui proses eksplorasi, kreasi, presentasi dan apresepsi sesuai minat dan potensi diri yang dimiliki anak di tiap jenjang pendidikan.
3.      Mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan kesenian dengan disiplin ilmu lain yang serumpun atau tidak serumpun melalui berbagai pendekatan keterpaduan yang sesuai karakter keilmuannya.
4.      Dapat mengembangkan kemampuan untuk berapresiasi seni dalam konteks sejarah dan dapat menghargai berbagai macam budaya lokal juga global, sebagai sarana pembentukan saling toleransi dan demokratis dalam masyarakat yang majemuk.

Sedang  fungsi pendidikan seni pada PAUD menurut Winda Pekerti dkk, adalah :

1.      Fungsi Ekspresi. Anak usia dini atau TK mendapatkan kesempatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan secara bebas diungkapkan dalam bentuk bunyi, rupa, gerak, dan bahasa atau dapat dikombinasikan sesuai anak mengeksplorasi ungkapannya.
2.      Fungsi Komunikasi. Anak dapat menyampaikan pesan melalui bunyi, rupa, gerak, dan bahasa. Melalui seni memperkenalkan bahasa simbol pada anak.
3.      Fungsi Pengembangan Bakat. Anak dilahirkan sudah mempunyai kemampuan tersendiri, missal bernyanyi, menggambar, dan ketika sudah pada saatnya anak akan dibantu mengembangkan kemampuan yang dimiliki dalam jenjang pendidikan.
4.      Fungsi Kreativitas. Sebagian besar anak suka bereksplorasi dengan lingkungan sekitarnya, imajinasi anak mulai terasah ketika mendapatkan benda-benda yang menarik. Kreatif tidak hanya menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, tetapi mengubah yang telah ada menjadi model baru yang lama dengan melakukan improvisasi.

Dari penjelasan di atas maka Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) merupakan salah satu bagian dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) perlunya dapat mengembangkan pendidikan seni di dalamnya. Dalam hal ini ustadz/ustadzah dapat melakukan pendidikan seni ketika melakukan kegiatan belajar mengajar maupun melalui muatan lokal di TPQ.

Menerapakan Pendidikan Seni dalam Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)

Taman Kanak-Kanak Al Qur’an/Taman Pendidikan Al Qur’an sebagai lembaga pendidikan non fomal-mempunyai tujuan kelembagaan sebagai berikut:
1.        Membantu mengembangkan potensi anak kearah pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan keagamaan, melalui pendekatan yang disesuaikan dengan lingkungan dan taraf perkembangan anak, berdasarkan tuntutan Alquran dan sunnah Rasul.
2.        Mempersiapkan anak agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan keagamaan yang telah dimilikinya melalui program-program pendidikan lanjutannya.

Adapun struktur kurikulum Taman Pendidikan Al Qur’an sesuai standar Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-kanak Al-Quran, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPTKA BKPRMI), pada umumnya memuat : 

1.      Dasar pembelajaran Al-Qur’an
2.      Hafalan bacaan sholat
3.      Hafalan surah pendek
4.      Praktek Ibadah
5.      Adab dan do’a harian
6.      Tahsinul kitabah
7.      Dinul Islam
8.      Ilmu Tajwid
9.      Dinul Islam.

Mengingat akan arti pentingnya seni dalam mengembangkan sensitivitas anak, memberikan stimulus anak dengan ide-ide yang imajinatif dan dapat menemukan berbagai penemuan atau gagasan yang kreatif, mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan kesenian dengan disiplin ilmu lain, dan  mengembangkan kemampuan untuk berapresiasi seni. Maka Taman Pendidikan Al Qur’an dalam hal ini kita ambil kasus TPQ Al Huda unit 008 Samarinda Ulu, melaksanakan pendididikan seni melalui 2 kegiatan yaitu:

No.
Belajar dengan Seni
Muatan Lokal Seni
1.
Menyanyikan Mars TPQ
Mengenal Warna-Warna
2.
Menyanyikan lagu-lagu Islami
Mewarnai gambar nuansa Islam seperti masjid, al Qu’an, angka arab, huruf arab
3.
Membaca Puisi Islami
Menulis ayat-ayat Al Quran dan menulis Al Qur’an dengan seni Kaligrafi
4.
Menghafal Ayat sambil bernyanyi seperti: huruf hijaiyah, Asmaul Husna, Senandung Al Qur’an

5.
Melakukan gerak dan lagu Islami

Dengan demikian suasana belajar mengajar di Taman Pendidikan Al  Qur’an (TPQ) menjadi menarik, menyenangkan, tidak monoton dan tidak membosankan. Suasana dibuat anak-anak belajar mengaji sambil bermain. Selain itu dengan seni ini dapat membuat anak dapat berekspresi bebas untuk menyatakan pikiran dan perasaan,  anak dapat berkomunikasi melalui bunyi, rupa, gerak, dan bahasa,maupun symbol, anak yang berbakat dalam bidang seni dapat berkembang bakatnya, dan anak dapat bekreativitas dan berimprovisasi namun semua dalam koridor Islam dan tidak bertentangan dengan syariat dan nilai-nilai Islam dalam berkesenian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar